Cahaya matanya tidak lagi sebening dulu. Senyumnya untukku tidak lagi senyaman dulu. Teramat banyak huruf yang mengeras di lubuk hatinya.
“Kenapa tak datang? Adik tunggu tau.. Kita main badminton nak?Datanglah bila-bila pun. Dulu selalu datang tapi kenapa sekarang tak? Marah ye?”
Bukan..bukan marah, bukan juga dendam…Cuma sakitnya belum sembuh sayang..
“Tak la. Sibuklah dik…Nanti ada masa kita main sama-sama ye. Adik jangan nakal² tau.”
Anak kecil itu tak perlu mengerti apa-apa. Biarkan dia tetap ceria meskipun ada sedikit kenakalan. Sekurang²nya dia tidak membisukan keadaan.
Sahabatku..jika aku melukaimu dengan berjuta kata, sikap & dinginku..jika ia terucap di depanmu, menikam hati..dan jika berulang kali aku menyimbah air pada luka yang sama..hanya lautan maaf yang bisa meleburkan sungai2 dosaku..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan