Isnin, 11 Januari 2010

++TaNpa Tajuk++

Memilih untuk menyendiri di sebuah kedai kopitiam ternyata pilihan yang begitu santai. Saya lebih senang untuk duduk diluar,menikmati kesibukkan lalu lintas dan orang-orang yang lalu lalang.Siapa tahu kalau boleh mencuri senyuman-senyuman lagi sesaat ketika mereka melempar tatapannya. Hehe..saya masih sering mencurinya. Tak apa kan?

Saya memesan secawan milo panas, tentu saja kerana kurang gemar terhadap kafein. Mulai menulis. Menulis apa saja. Tiba-tiba saya teringatkan kamu, schatz. Sungguh. Ada hal yang cukup bagus tentang kamu; memiliki peribadi yang cerdas, cantik dan tegar sehingga kamu lebih bersyukur pada Tuhan yang memberi begitu banyak berkat padamu. Dengan begitu tentunya kita akan menjadi lebih tegar, menjadi lebih berperasaan dan menjadi lebih baik ketika kita beranjak tua detik demi detiknya.

Saya minum milo itu. Sedikit. Menikmati kebisuanku sendiri. Sesaat. Saya minum lagi. Pekat.

Teringatkan akanmu yang sering berbagi denganku tentang kerja, cinta, hidup dan emosi. Ya, tak jarang kita berbagi meski hanya keluh yang sama. Lagi dan lagi. Saya tahu kamu tak akan jenuh mendengarnya. Begitu juga sebaliknya. Kita yang sering berbagi, with the words that nobody needs to know. Ya, rupanya telah sedekad kita bersama, suka dan duka. Walaupun kamu pernah katakan, ‘saya tidak pandai memujuk kan?’.Hmm… Tak mengapa. Cukuplah jika kamu kenangkan saya akan tegarmu dalam berjuta senyuman manis mahupun airmata.

Tapi kamu harus bersedia andai satu hari nanti saya tidak mampu untuk selalu menjadi atap yang meneduhkanmu, tidak selalu menjadi bahu penahan tangismu, tidak selalu menjadi pendengar yang baik bagi keluh-kesah dan bahagiamu. Kata-kata saya yang biasa kamu anggap sebagai nasihatpun suatu saat akan menjadi sunyi,Kerana saat itu nanti hanya dirimu dan pengalaman-pengalamanmu saja yang mampu melindungi perasaan-perasaanmu, hatimu; bukan saya atau siapapun. Dan kamu, tidak perlu lagi melayan rajuk atau rengekan sahabatmu ini. Heh…

Saya minum lagi. Masih pekat dan manis. Titis terakhir. Habis.

Saya? Saya hanya sahabat yang sangat mengasihimu...

2 ulasan:

  1. Sgt cemburu akan sahabatmu itu..
    Sesungguhnya dia amat bertuah memiliki sahabat sepertimu...

    BalasPadam